Kerangka Analisis Laporan Keuangan
Analisis Arus Kas
http://vrlyamaliasastrawidjaya.wordpress.com/2013/06/19/akuntansi-internasional-bab-8-analisis-laporan-keuangan-internasional/
Variabel Lingkungan
Sistem akuntansi sebuah negara dibentuk oleh lingkungan tempat
perusahaan tersebut beroperasi. Banyak variabel yang dibahas, termasuk
pendanaan eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi dengan negara lain.
Sistem legal, tingkat inflasi, ukuran dan kompleksitas bisnis,
kecanggihan manajemen dan komunitas finansial, serta tingkat pendidikan
secara umum.
Nilai Budaya
Sistem akuntansi juga dipengaruhi oleh budaya dan nilai yang
terjadi dalam masyarakat. Mengetahui orang lain dapat membantu kita
memahami sistem akuntansi mereka. Nilai didefinisikan sebagai
kecendrungan untuk memilih satu posisi hubungan dengan orang lain.
Salah satu dimensi budaya akan dibahas bagaimana tanggapan
masyarakat terhadap ketidakpastian dan ambiguitas. Budaya yang tidak
menyukai ketidakpastian akan tergantung pada institusi untuk
mempertahankan keseragaman, dan menyimpan dari sebuah norma atau aturan
adalah hal yang sangat tidak disarankan. Aturan membuat masyarakat
merasa nyaman karena aturan menentukan apa yang harus dilakukan dalam
situasi apapun, sehingga ketidakpastian dan ertimbangan dapat dihindari,
kebalikannya adalah masyarakat yang lebih menghargai praktik daripada
teori dan mengizinkan adanya perkecualian aturan. Nilai budaya dapat
diartikan dengan Nilai akuntansi. Yang dapat memberi pandangan kepada
kita mengenai sistem akuntansi, praktik pengukuran, dan pengungkapan
dalam suatu negara
Nilai Akuntansi
Ulasan nilai akuntansi dalam bahasan ini tidak dimaksudakan sebagai
ulasan yang lengkap, tetapi disajikan sebagai representasi dari nilai
yang memengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan praktik pengukuran
dan pengungkapan:
· Profesionalisme Vs Pengendalian berdasarkan undang- undang
· Keseragaman Vs Fleksibilitas
· Konservatisme Vs Optimisme
· Rahasia Vs Transparansi
Mengetahui nilai akuntansi suatu negara dapat membantu kita
menginterprestasikan dan memahami pelaporan keuangan perusahaan yang
beroperasi dalam negara tersebut. Tujuannya adalah agar dapat
menganalisis secara realistis setiap laproran keuangan perusahaan
multinasional, selaras dengan praktik bisnis dan akuntansi nasional
dalam lingkungan operasi tersebut.
Salah satu nilai akuntansi adalah preferansi antara pertimbangan
profesional yang independen dengan pengendalian berdarsakan undang-
undang. Preferensi atas pertimbangan profesional konsisten dengan
preferensi terhadap individualisme dan subyektivitas. Nilai ini dapat
kita temukan dalam sistem akuntansi dalam negara yang termasuk model fair presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi kedua yang memengaruhi sistem pelaporan keuangan adalah keseragaman versus fleksibilitas. Masyarakat
yang mengargai keseragaman menunjukkan preferensi atas diterapkannya
praktik akuntansi yang seragam. Sementara masyarakat yang menghargai
fleksibilitas, memperhitungkan kondisi spesifik yang dihadapi setiap
perusahaan. Ada kaitan antara nilai akuntansi dan nilai budaya
sehubungan dengan ketidakpastian/ keseragaman ditemukan dalam praktik
akuntansi model code law compliance dan modelinflation adjusted, sementara fleksibilitas tampak dalam praktik akuntansi model fair presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi konservatisme berhubungan dengan pengukuran
informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi terhadap
pendekatan pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi ketidakpastian
dimasa yang akan datang. Optimisme lebih bertoleransi pada ketidakpastian dalam praktik pengukuran. Negara yang masuk dalam model fair presentation/ full disclosure cenderung memilih pendekatan pengukuran yang lebih opti,is daripada negara yang masuk kategori logal compliance dan inflation adjusted. Perbedaan
pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari keberagaman penyedia
modal dan tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum pajak yang
berlaku.
Nilai akuntansi terakhr yang akan dibahas adalah rahasia versus
transparasi, terkait dengan praktik pengungkapan. Negara dalam kategori legal compliance dan inflation adjusted lebih
memilih kerahasiaan dan cenderung membatasi pengungkapan informasi
kepada manajemen dan penyandang dana. Kerahasiaan dan konservatisme
merupakan dua hal yang saling berkaitan, dan keduanya juga memicu
pendekatan yang hati- hati dalam pelaporan seperti di jepang. Negara
dengan model faik presentation/ full disclosure mengungkapkan
informasi lebih banyak dan memilih pendekatan pelaporan keuangan dengan
tanggungjawab kepada publik sebagai respon kepada penyedia modal.
Fair Presentation/Full Disclosure
|
Legal Compliance
|
Inflation Adjusted
|
Profesionalisme
|
Pengendalian berdasar UU
|
Pengendalian berdasar UU
|
Fleksibilitas
|
Keseragaman
|
Keseragaman
|
Optimisme
|
Konservatisme
|
Konservatisme
|
Transparansi
|
Kerahasiaan
|
Kerahasiaan
|
Peluang dan Tantangan dalam Analisis Lintas Batas
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi.
Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik
akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat
dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat efektif si satu
wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para analis
menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuanga internasional ditandai dengan banyak
kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar
akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar
perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada.
Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya
keras untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai
perusahaan publik. Demikian pula akses terhadap informasi yang tersedia
bebas dan cukup relevan untuk analisis keuangan telah meningkat secara
dramatis dengan penyebarluasan informasi perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan
untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan
pandangan analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal,
kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor,
dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara
bersama- sama kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk
memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan
internasional yang masih berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis
keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan
pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata uang kuat dan lemah,
manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk memilih
perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal.
Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi semakin
kurang relevan.
Kerangka Dasar Analisis Usaha
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang
bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan
keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1. Analisis strategi usaha
2. Analisis Akuntansi
3. Analisis Keuangan
4. Analisis Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan
analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak
situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit,
analisis merger dan akuisisi.
Analisis Strategi Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam
analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif
atas perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan lingkungan ekonominya.
Dengan mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha
utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat
peramalan yang lebih realistis. Analisis strategi usaha meliputi
pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan
berbicara dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan
lainnya. Sumber informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok
dagang. Pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis
menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing
jenis informasi yang dikumpulan juga perlu di evaluasi
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa
negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan
makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang menerbitkan
statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara menunda
penerbitan statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau
terkadang memalsukan angka tersebut. Demikian halnya dengan memperoleh
informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas informasi
yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di
banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan
pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang
diakui secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi
usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sulit
dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang cepat terhadap
informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau sulit
diperoleh.
Informasi negara dapat ditemukan dalam “siaran internasional” yang
disbarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker. Federasi
Internasional Bursa Efek dan Federasi Bursa Efek Eropa. Newsletter internasional yang informatif dari majalah Accountancy, The Economist, Financial Analyst Journal, dan euromoney menyediakan artikel yang relevan untuk melakukan analisis keuangan internasional.
Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana
hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para
analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta
menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu
perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang
terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai
kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam
pelaporan keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer
untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi
dan keadaan suatu perusahaan.
Healy dan rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan
1. Indentifikasi kebijakan akuntansi
2. Analisis fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi strategi akuntansi
4. Evaluasi kualitas pengungkapan
5. Indentifikasi potensi terjadinya masalah
6. Buat penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis akuntansi internasional
1. Perbedaan antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas
pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional menyebabkan
perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi
manajemen atas pelaporan keuangan.
2. Kesulitan dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi,
pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang
menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima
secara umum, pengawasa dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi
manajemen atas pelaporan keuangan.
Saran untuk Para Analis
Para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk
mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka.
Banyak perusahaan di negara berkembang sangat tertutup dan para manajer
mungkin tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan
yang lengkap dan kredibel.
Akhirnya, teknologi komunikasi seperti World Wide Web memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan. Banyak
perusahaan dan negara sekarang telah memiliki situs web yang membuat
setiap orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk memperoleh
informasi.
Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah
kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas
merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis
rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu
perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau
perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan
informasi mengenai arus kas masuk dan keluar yang di klasifikasikan
menjadi aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan
mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik untuk
menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan
internasional. Yang pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam
prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka
laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda?
Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan
ekonomi lokal mempengaruhi interprstasi ukuran akuntansi dan rasio
keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antarnegara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal
dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
|
Analisis arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan
manajemen suatu perusahaan . laporan arus kas sangat mendetail
diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di
sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan
dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional
karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila
dibandingkan dengan ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus
kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung
arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan
laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak mengungkapkan informasi
yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut
sekelopok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan
dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman
yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di negara-
negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma
penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas
negara. Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup efektif untuk
digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan
laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi
untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.
Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika
melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan
akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis
merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan.
Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak
kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian internasional memberikan peringatan
berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif
internasional: “setiap aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”.
Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan
bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian
internasional.
Isu Lebih Lanjut
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
1. Akses informasi
2. Ketepatan waktu informasi
3. Hambatan bahasa dan terminologi
4. Masalah mata uang asing
5. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah
tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi
dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web.
Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunannya tersedia secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan
lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan
dan dokumen.
Banyak database komersial menyediakan akses terhadap data keuangan
dan pasar saham ribuan puluhan ribu perusahaan diseluruh dunia.
Perusahaan yang tercakup dalam database komersial ini umumnya perusahaan
besar yang laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan
investor.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah publikasi
pemerintah, organisasi riset ekonomi, organisasi internasional PBB,
organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada
pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut lapran akuntansi
berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat di
estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan
dengan tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai
tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali
tersedia untuk masyarakat umum. Tabel rata2 penundaan tanggal akhir
tahun & tanggal laporan auditor:
Jumlah Hari
|
Negara
|
1-30
|
Tidak ada
|
31-60
|
Brasil,Kanada,Meksiko,Korea Selatan,Taiwan,USA
|
61-90
|
Argentina,Australia,Denmark,Jepang,Belanda,Singapura,Spanyol,Inggris Raya
|
91-120
|
Perancis, Jerman, Hongkong
|
121 lebih
|
Pakistan
|
Forst mencatat perbedaan internasional lebih lanjut dalam ketepatan
waktu siaran pers yang menyangkut laba. Ia mendefinisikan jangka waktu
sebagai rata- rata jumlah hari antara akhir tahun fiskal suatu
perusahaan dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam ketepatan waktu
informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan
perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan yang memiliki
lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian yang dilakukan
bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas jumlah yang
dilaporkan, dengan menggunakan alat konvensional ataupun tidak
konvensional.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh dunia menetapkan dominasi akun
keuangan dalam mata uang domisili nasional mereka dan membuat para
analis menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan dengan kemudahan
pembaca, 2, menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca yang
terbiasa dengan dolar akan kebingungan apabila dinyatakan dengan euro.
Cara untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo mata uang
asing kedalam mata uang domestik. Penggunaan kurs untuk mentranslasikan
akun- akun dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang
terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai untuk melakukan analisis laporan keuangan
luar negeri dalam mata uang lokal, kita lebih menyukai penggunaan kurs
tahun terakhir sebagai kurs translasi kemudahan bagi para pembaca yang
lebih menyukai angka dalam mata uang domestik. Apabila laporan yang
telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam
melihat akun- akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah
dikenal umum, maka dapat timbul gambaran sebenarnya mengalami distorsi.
Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara
bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang
domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
Perbedaan dalam Format Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi berbeda- beda disetiap negara.
Perbedaan klasifikasi secara internasional juga cukup banyak terjadi.
Buku acuan Transactional Accounting dapat digunakan secara
lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap- tiap
negara. Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak
terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip
diseluruh dunia. Dengan demikian, kebanyakan perbedaan biasanya dapat
direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
Hambatan Bahasa dan Terminologi
perbedaan bahasa antarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi
bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan yang
berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa inggris
menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun demikian,
semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di
perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substansial yang dihadapi para
pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit
adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan
pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama beberapa
waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan
kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin
banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui
pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang
tepat waktu dan kredibel
Pendapat/ Saran:
Menurut saya, kesulitan- kesulitan analis dalam melakukan
analisis laporan keuangan internasional bisa teratasi dengan peraturan
akuntansi internasional yang lebih diperketat sehingga analis tidak
sulit untuk mendapatkan laporan keuangan dari perusahaan- perusahaan di
berbagai negara. Dan juga dibentuknya semacam lembaga untuk membentuk
dan mengevaluasi peraturan tersebut sehingga tidak ada perusahaan-
perusahaan nakal.
Untuk perbedaan- perbedaan seperti prinsip akuntansi, metode
yang digunakan, dan perbedaan yang lainnya juga dapat teratasi dengan
peraturan yang bersifat menyeragamkan dari perbedaan tersebut. Seperti
di indonesia yang diatur oleh PSAK, di masa sekarang ini PSAK sudah
mengarah ke IFRS agar tidak terdapat perbedaan yang mencolok dengan
prinsip akuntansi yang ada di luar negeri. Seharusnya negara lain juga
memberlakukan hal seperti itu agar tidak ada perbedaan yang membuat
analisis laporan keuangan internasional terhambat.
Daftar Pustaka/ Referensi:
1. Choi, Frederick D.S., and Gary K. Meek, 2005., Akuntansi
Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta. (Bab 9,
halaman 105- 140)http://vrlyamaliasastrawidjaya.wordpress.com/2013/06/19/akuntansi-internasional-bab-8-analisis-laporan-keuangan-internasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar